Jaga Keamanan, Polres Kudus Kawal Aksi Damai

INFODESA86 Dilihat

KUDUS, INFODESANEWS | Polres Kudus mengerahkan sekitar 316 personel gabungan Polres dan Polsek jajaran untuk mengawal aksi damai peserta seleksi Perangkat Desa peraih rangking 1 yang tergabung dalam Garank 1 (Gabungan Ranking 1) menggelar aksi di depan Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu (23/8/2023).

Mereka mendesak agar Bupati memerintahkan para Kades segera melantik para Perangkat Desa terpilih. Aksi damai tersebut tak hanya diikuti calon Perades terpilih saja. Sejumlah keluarga, orang tua, aktivis dan LSM juga turut bergabung dalam aksi damai tersebut.

Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto yang memantau langsung jalannya aksi mengatakan, pihaknya menurunkan sejumlah personel untuk memberikan keamanan dan menjaga kondusifitas saat aksi damai berlangsung.

Untuk itu, kami perintahkan personel melakukan pengawalan aksi damai yang dimulai dari lima titik kumpul di Kecamaatan Kabupaten Kudus, Yakni Undaan, Mejobo, Gebog , Kaliwungu, dan Dawe menuju lokasi aksi damai di depan Pendopo Kabupaten Kudus.

“Kami juga mengerahkan tim negosiator, Dalmas awal dan Dalmas Lanjut dari Polres Kudus dan Polsek jajaran,” kata AKBP Dydit Dwi Susanto dihadapan awak media.

Selanjutnya, pihaknya meminta agar menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan yang perlu kita antisipasi adanya pihak yang memprovokasi kegiatan di hari ini. Dan kami terus melakukan koordinasi dengan mengerahkan Sat Intelkam untuk memantau kegiatan lanjutannya.

“Dalam tuntutannya, peserta aksi akan menggelar hal serupa pada hari Jumat 25 Agustus 2023 dengan massa yang lebih banyak jika tuntutannya tidak dipenuhi.

“Kami juga mengapresiasi kepada seluruh peserta aksi damai hari ini yang berjalan dengan tertib. Inilah yang kami harapkan,” imbuh Kapolres Kudus.

Sementara itu, koordinator Garank Teguh dalam orasinya meminta kepada Bupati Kudus untuk menginstruksikan jajarannya agar melantik Garank 1 tanpa syarat apapun, jangan ada penundaan dalam 7 hari kerja dimana maksimal pada hari jumat.

“Kita melihat masih banyak yang melakukan suap sogok untuk bisa masuk perangkat desa, tapi dalam kenyataannya rangking mereka kalah sama kita yang merupakan rangking 1 murni dalam seleksi perangkat desa.

“Apabila tidak ada keputusan untuk pelantikan, kami akan turun kembali dengan massa yang banyak dan akan kita gugat,” tegas Teguh.(red)