Semarang, Infodesanews.com – Pondok pesantren dalam sejarah Indonesia, khususnya di bidang pendidikan mengambil peranan penting sehingga produk pesantren selalu menjadi rujukan dan panutan masyarakat. Hal tersebut tampak dari pengajian Mujahadah Kubro PP (Pondok Pesantren) Ad Dainuriyyah-2 Jalan Sendang Utara Raya no 38, kelurahan Gemah, Kota Semarang semalam (24/12/2017)
Dalam pengajian tersebut, Pengasuh PP Ad Dainuriyah 2, KH Dzikron Abdullah menyampaikan tausyiah tentang sikap jujur yang membawa keberkahan dalam hidup.
“Sikap jujur itu penting. Jujur akan membawa keberkahan” Kata Kiai Dzikron di hadapan ribuan jama’ah. “Namun, kadar kejujuran seseorang berbeda-beda.” Lanjutnya. “Meskipun tidak mudah, menanamkan sikap jujur sejak kecil itu penting, karena menjadi karakter anak saat beranjak dewasa,” pesan Kiai yang pernah menjadi Dekan Fakultas Dakwah IAIN (Sekarang UIN) Wali Songo Semarang.
Selain itu, Kiai yang sering memberikan tausiyah di Masjid Besar Kauman Semarang tersebut juga menjelaskan tentang Syeh Abdul Qadir yang mengajarkan nilai luhur dalam dunia tasawuf.
“Sikap rendah diri atau tawadhu’ merupakan salah satu yang utama. Syaikh Abdul Qadir Jailani mengajarkan nilai luhur dari ilmu tasawuf yaitu merasa paling jelek di antara orang lain. Dengan anak kecil, orang tua, bahkan orang kafir sekalipun” Ungkapnya.
Kegiatan yang digelar secara rutin setiap 35 hari itu dihadiri pula oleh sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kalangan akademisi. Ketua PC NU Kota Semarang, KH Anashom, Rektor Universitas Wahid Hasyim, Prof Dr H Muhtarom.
Sebelum tausyiah berlangsung, para jamaah mengikuti serangkaian acara, antara lain; Mujahadah Kubro, dan membaca manakib Sekh Abdul Qodir Jailani yang dipimpin langsung oleh Kiai Dzikron Abdullah. Rangkaian bacaan yang memberikan rasa nyaman dan tenang di hati diikuti para jamaah dengan khusyuk dan khidmat. Pada penghujung acara, Kiai yang juga menjadi ketua JATMAN (Jam’iyyah Ahlut Thariqah Mu’tabarah an Nahdliyyah) Jawa Tengah memanjatkan do’a bagi segenap jamaah agar kelak mendapat syafaatnya Nabi Muhammad SAW, dan berkahnya Syeh Abdul Qodir Jailani.
Abdul Hakim (42), salah satu dari jamaah mengatakan mendapat banyak manfaat dari kegiatan selapanan tersebut. Dia mengaku senang bisa dapat mengikuti kegiatan mujahadah secara rutin.
“Saya dan keluarga bersyukur bisa istikamah mengikuti kegiatan ini. Saya ingin selangkah lebih maju,” kata warga yang tinggal di Kecamatan Pedurungan itu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Siswo (27). Pria asal Jepara yang pernah mendapat pengajaran dari Kiai Dzikron semasa kuliah mengikuti kegiatan tersebut, meski tidak rutin.
“Alhamdulillah, dengan mengikuti selapanan ini, saya menjadi tercerahkan secara rohani. Metode dakwah Kiai yang cocok menurut saya, ya yang menyejukkan hati seperti ini.” Kata Siswo.