BANDAR LAMPUNG INFODESANEWS –Kapolda Lampung Irjen Pol Hemly Santika., S.H.,S.I.K.,M.Si Menjadi Narasumber dalam kegiatan diskusi publik dengan tema aksi geng motor dan tawuran salah siapa ?. yang dilaksanakan oleh walikota bandar Lampung, bertempat di gedung PKK Bandar Lampung. Rabu (14/6/2023)
Kegiatan dihadiri oleh Hj. Eva dwiana Walikota bandar Lampung, Ningrum Gumay.,S.H.,M.H., Ketua DPRD prov Lampung, Ahmad novriwan ketua JMSI Lampung, Danrem diwakili Kasiintel Letkol Arm Agung Nugroho, S.Sos., Dandenpom lanal Lampung mayor laut (pm) suhawan, Danyon 7 mar BS diwakili Kapten Iwan, Danbrigif 4 mar BS diwakili Lettu yogi, Kombespol ino Harianto.,S.I.K.,M.H.,M.M Kapolresta bandar Lampung, Kakanwil Kemenag prov Lampung diwakili erwinto.,S.Ag.,M.Ag., Para kepala sekolah SMA/SMK Se -kota bandar Lampung, kabupaten pesawaran dan Lampung Selatan, Para ketua forum komite SMP Se -kota bandar Lampung, Pelajar SMA/SMK Se- kota bandar lampung, kabupaten pesawaran dan Lampung Selatan.
Kegiatan diskusi publik ini dibuka langsung oleh walikota bandar Lampung hj. Eva Dwiawana, dilanjutkan dengan penandatanganan kesimpulan bersama untuk berkolaborasi untuk mewujudkan kota bandar Lampung anti tawuran.
Diskusi publik ini berangkat dari kegundahan masyarakat Lampung terhadap tawuran dan geng motor yang bergerombol dan meresahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas terutama di malam hari.
Kapolda Lampung Irjen Helmi menyampaikan beberapa hal dalam forum ini sesuai dengan tema aksi geng motor menjadi fenomena yang dapat menganggu masyarakat, siapa yang disalahkan ?
“Sebenarnya geng motor itu tidak salah yang menjadi salah apabila terjadi aksi-aksi yang merugikan dan terjadi dari beberapa faktor mungkin terpancing oleh suara-suara keras, minuman keras ataupun adanya oknum dari anak-anak yang terinspirasi dari video game yang mengarah pada kekerasan, perkembangan media juga harus bijak dan update agar kejadian yang sudah terjadi beberapa bulan tidak menjadi pertanyaan kembali” ujarnya
Sambungnya “Peran orang tua adalah guru di rumah dan guru adalah orang tua di sekolah, jadi permasalahan seperti ini menjadi tugas kita bersama dalam menyelesaikan nya jadi tidak ada yang beralasan ini bukan tugas saya tetapi ini tugas kita bersama baik dari orang tua, guru, aparat maupun pemerintah, jadi mari kita stakeholder selesaikan masalah ini dari akar masalahnya sehingga tidak ada lagi masalah seperti ini” tutup Kapolda.(Nelson)