BLORA, INFODESANEWS | Perlu diapresiasi trobosan – trobosan baru Pemkab Blora, dalam upaya membantu petani untuk mengurangi ketergantungan pupuk bersubsidi karenakan kelangkaan saat in, untuk beralih ke pupuk organic di karenakan Penggunaan pupuk organik lebih ramah lingkungan dan hasil pertaniannya lebih sehat.
Pernyataan itu di ungkapkan Yusuf Nurbaidi selaku Ketua Gabungan Kelompok Tani Bersama (Gapoktan) Kabupaten Blora, Jawa Tengah usai mengikuti launching gerakan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi, yang digelar di lantai dua Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, pada Senin (20/03/2023).
“Sebuah langkah yang patut diacungi jempol dan diberi apresiasi. Jadi dengan adaya pupuk organik ini kami menyambut baik ini sebagai langkah terobosan untuk mengantisipasi ditengah-tengah kita kekurangan pupuk bersubsidi,”ujarnya.
Lebih lanjut, Yusuf menceritakan bahwasanya saat ini para petani sangat kebingungan untuk mencari alternatif-alternatif lain.
“ jika para petani sebisa mungkin perlu mulai mandiri dari ketergantungan pupuk bersubsidi yang dialokasikan pemerintah. Karena menurutnya, pemerintah setiap tahun di pusingkan dengan kuranya subsidi pupuk setiap tahunnya,” imbuhnya
Ia, juga menambahkan bahwasanya sesuai dengan instruksi Bupati Arief Rohman seluruh Gapoktan di Kabupaten Blora untuk membuat pupuk organik dari kotoran sapi, dan sudah beberapa kali melakukan pelatihan dengan universitas-universitas ternama di Indonesia.
“Ini memang dintruksikan bapak bupati untuk membuat pupuk organik dari kotoran. Banyak pelatihan-pelatihan bisa dari Ugm, dari IPB ini sudah mulai menggeliat. Dan yang perlu itu menyadarkan masyarakat, bagaiamana merubah pola pikir para petani untuk segera bisa mempergunakan pupuk organik ini,” tandasnya.
Terakhir, dirinya kembali berharap pada petani untuk pakai pupuk organik. Sesuai selogan “Pupuk’e Kandang, Tandurane Kondang,”.***Red