LPMK SENDANGMULYO ADAKAN PENYULUHAN KDRT

INFODESA2 Dilihat
banner 728x90

Semarang, Infodesanews.com – LPMK Sendangmulyo Tembalang mengadakan kegiatan penyuluhan tentang KDRT. Ketua LPMK, Febry Feri Fariyanto menyampaikan bahwa kegiatan malam ini (29/11) adalah yang kedua dikarenakan berjumlah 31 RW dan 273 RT, maka kegiatan ini dibagi 2 angkatan. Sementara itu Lurah Sendangmulyo, Bambang Sri Wibowo menghimbau warganya agar menjaga kebersihan lingkungan dan potensi berkembangnya nyamuk DBD.

“Angkatan pertama sudah terlaksana kemarin Selasa tanggal 28 dan ini adalah angkatan kedua”. Kata Febry.

Dalam kesempatan tersebut, Heri Wibowo menjadi narasumber yang diutus dari DKK Kota Semarang mensosialisasikan program pemerintah kota semarang, UHC (Universal Health Coverage) sebagai jaminan kesehatan bagi masyarakat kota semarang dan memberikan penyuluhan tentang HIV/Aids

BACA SELENGKAPNYA :  Umumnya Eks Napiter Dengan Latar Belakang Masalah Ekonomi

Tsaniatus Sholichah, satu-satunya aktivis perempuan dari jawa tengah yang pada pertengahan Nopember kemarin menerima penghargaan dari Kemensos sebagai Tokoh Peduli Anak Jalanan Tahun 2017 hadir memberikan informasi dan pemahaman tentang berbagai persoalan KDRT. Kasus tindakan kekerasan fisik, kekerasan psikis/ emosional, neglect/ pengabaian, Sexual dan komersialisasi.

“Komersialisasi bisa berupa menjadikan anak sebagai buruh. Baik buruh pabrik, PRT, Ekploitasi Ekonomi sebagaimana beberapa kasus Anjal, Prostitusi dan perdagangan anak”. Kata perempuan yang akrab disapa Mbak Ika menerangkan.

“Faktor terjadinya Kekerasan bisa dilatarbelakangi oleh persoalan kemiskinan, urbanisasi yang disertai kesenjangan pendapatan, masyarakat dengan keluarga ketergantungan obat, lingkungan dengan frekuensi kekerasan dan kriminalitas tinggi.” Imbuhnya.

BACA SELENGKAPNYA :  Danramil Sanga-Sanga Jenguk Warga Sakit

Selanjutnya aktivis LSM Setara tersebut juga menerangkan bahwa permasalahan KDRT yang berakibat pada timbulnya kesengsaraan/penderitaan fisik, seksual, psikogis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan pemaksaan atau perampasan kemerdekaan yang melawan hukum dalam lingkup rumah tangga

Sebagai contoh tawaran solusi Ika mencontohkan hal-hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam menyikapi hal tersebut seperti program pencegahan, mengadakan kampanye publik. Atas dasar masukan-masukan tersebut Januari mendatang LPMK Sendang Mulyo akan membentuk Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) sebagai pilot projects Pemerintah Kota Semarang. (rifqi/yono)

banner 728x90