PATI, INFODESANEWS – Pemerintahan Desa Dukuhseti hari melakukan fogging disetiap wilayah dukuh dan rt/rw untuk mengantisipasi merebaknya penyakit Demam berdarah (DB) di wilayah.
Tak hanya itu, Desa Dukuhseti yang dinahkodai Ahmad rifa’i selaku kepala desa saat ditemui awak media, ia berkata bahwa dengan datangnya musim hujan ini kita harus mengantisipasi adanya penyakit, termasuk DB.
Maka dalam kegiatan fogging tersebut, kami berharap mampu mencegah berkembangnya wabah demam berdarah (DB) serta penularan.”meskipun ini bukan satu satunya solusi tetapi kebersihan diri, lingkungan khususnya tempat tempat yang potensi menjadi sarang berkembangnya nyamuk harus kita antisipasi.
Kita harus menjaga diri, rumah dan lingkungan sekitar termasuk pekarangan. “dengan adanya giat ini, supaya tidak banyak penyakit, ayo kita masyarakat Dukuhseti bersama-sama lebih meningkatkan kebersihan, semoga kita dijauhkan dr penyakit,” kata Ahmad Rifa’i selaku Kades Dukuhseti, Kamis (5/1/23).
“Lanjut, terkait Fogging ini dilakukan untuk mengendalikan populasi nyamuk dewasa penyebab DBD dan tak menularkan penyakit pada orang lain, sehingga seminggu setelah ditemukan kasus menjadi waktu yang tepat.
Menurut Ahmad Rifa’i, waktu terbaik melakukan ‘fogging’ adalah saat pagi atau sore hari saat relatif tak ada angin.” Kemudian, juga harus dilakukan sesuai prosedur (SOP), yakni dilakukan operator yang profesional, sebaiknya juga mencakup bagian dalam rumah, penghuni rumah keluar sementara dan makanan di dalam rumah ditutup rapat
Kadang ‘fogging’ hanya di selokan, luar rumah, seharusnya mengikuti SOP. Kita mengejar nyamuk Aedes yang berada di dalam rumah, operator harus tahu caranya.
Dalam mencegah diri terkena DBD tak bisa hanya melalui ‘fogging’, tetapi juga menerapkan 3M plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, ditambah perlindungan diri misalnya melalui pemakaian obat anti nyamuk,” tegas Ahmad Rifa’i.(@Gus Kliwir)