BLORA – Infodesanews.com – Evaluasi pencapaian target produksi pangan Pemkab Blora melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pada hari Kamis (23/11/2017) dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan sebagai upaya evaluasi pencapaian target produksi pangan selama satu tahun ke belakang dan merancang strategi pencapaian produksi pangan satu tahun kedepan.
Bertempat di Ruang Pertemuan Warung Duwur Blora (WDB) Sayuran, Desa Soko Kecamatan Jepon, rakor dibuka langsung oleh Bupati Djoko Nugroho dengan dihadiri Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Jateng Ir. Prawoto Adi Riyanto, MM, Kepala Subdivre Bulog Pati Muhammad Taufiq, Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH, Pasiter Kodim 0721/Blora Kapten Inf Surana dan seluruh Kepala OPD terkait.
Bupati dalam sambutannya menekankan agar petani tidak selalu dijadikan objek dalam hal pencapaian target produksi pangan, uji coba teknologi pangan dan lainnya. Namun petani juga harus dijadikan subjek yang bisa merasakan kemakmuran atas hasil yang mereka peroleh.
“Selama ini petani terus dikejar untuk memenuhi target luas tanam, target produksi dan lainnya. Giliran saat panen, harga jatuh, keuntungan menipis. Ini yang harus dipecahkan. Jangan jadikan petani sebagai objek saja, tapi berdayakan mereka agar bisa menjadi subjek dalam proses pendistribusian dan penentuan harga, sehingga bisa lebih sejahtera,” tegasnya.
Bupati merasa prihatin karena selama ini disaaat petani panen melimpah, justru harga jatuh. Mereka yang seharusnya mendapatkan banyak keuntungan dari hasil panen hanya bisa meratapi nasib. Sementara yang menjadi kaya justru orang lain (tengkulak-red) yang seenaknya sendiri mempermainkan harga.
Ia pun meminta Bulog untuk segera merencanakan serapan gabah dengan harga yang baik disaat musim panen raya tiba. Dimana saat ini petani sedang melakukan Musim Tanam pertama (MT-1) yang diperkirakan akan panen raya di bulan Februari. Jika daya tampung gudang Bulog kurang, Bupati yang akrab disapa Pak Kokok ini menyatakan kesediaannya menyediakan lahan tambahan untuk pendirian gudang agar serapan gabah bisa maksimal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Subdivre Bulog Pati Muhammad Taufiq menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyusun rencana serapan gabah di Kabupaten Blora.
“Masukan Pak Bupati kami catat dan akan ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana serapan gabah. Semoga nanti bisa serap gabah petani dengan maksimal dan tepat waktu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus dalam paparannya menyampaikan capaian target perluasanan lahan tanam padi periode Oktober 2016 hingga September 2017 yang mengalami peningkatan dan melebihi target.
“Luas tanam padi kita periode tahun kemarin mengalami peningkatan dan menduduki peringkat ketiga se Jawa Tengah setelah Cilacap dan Grobogan. Dari target luas tanam padi 108.222 hektare, alhamdulillah bisa mencapai 113.894 hektare atau 105 persen,” ungkap Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus.
Sedangkan untuk jagung dan kedelai, luas tanamnya masih belum bisa memenuhi target, sehingga perlu upaya khusus agar kedua komoditas ini bisa makasimal.
Adapun Kapolres Blora dan Dandim yang diwakili Pasiter menyatakan kesiapannya untuk mengawal upaya pencapaian ketahanan pangan. Kedua pihak ini akan melakukan pendampingan dan pengawasan dalam hal distribusi pupuk, dan Upsus Pajale (padi, jagung, kedelai). (rsa-Tim Berita Humas dan Protokol Setda Kab.Blora)