SOLO, INFODESANEWS | – Titah raja atau Nawolo diduga menjadi misteri dari konflik Keraton Solo yang saat ini sedang memanas lagi. Hal itu diungkap oleh Putri PB XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi.
GRAy Devi Lelyana Dewi mengatakan salah satu penyebab konflik adalah Nawolo yang memuatnya kesulitan menemui sang ayah. DRAy Devi menuturkan dirinya dipersulit untuk bertemu dengan ayahnya sendiri.
Titah Raja atau Nawolo yang DRAy Devi sebutkan, digunakan para abdi dalem untuk melarangnya menemui sang ayah. Namun Devi mengaku hingga saat ini belum melihat fisik dari Nawolo tersebut.
“Sampai hari ini pun saya tidak pernah melihat wujud Nawolo karena tidak diberikan kepada saya,” ujar Devi pada Minggu (27/12).
Devi pun mangatakan telah melayangkan somasi ke pihak Kasentanan yang pada saat Suro memberikan Nawolo. Tapi tidak juga ada penyelesaian.
Devi juga sempat mengirim surat permohonan, namun tidak ada reaksi dari pihak ayahnya. “Sudah berapa kali mengirimkan surat menanyakan bagaimana. Tapi kan sama sekali tidak ada reaksi,” ucap Devi.
Sementara itu, dari pihak PB XIII, Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran H. Dani Nur Adiningrat bercerita sebaliknya.
Dani menegaskan jika Sinuhun PB XIII ingin menemui GRAy Devi, tapi ditolak oleh Devi karena tidak didampingi pengacara. Dia juga menjelaskan tentang Nawolo yang disebut Devi.
Menurutnya, Sinuhun PB XIII memiliki alasan sendiri untuk tidak bertemu dengan Devi. “Gusti Devi sempat meminta datang ke Sasonoputro ketemu Sinuhun. Sinuhun itu raja dan beliau punya penggalihan tertentu. Ada hal-hal terkait Gusti Devi yang menjadi penggalihan beliau, karena saat itu beliau belum mau ketemu karena ada upacara ritual tersendiri bagi sinuhun, ” tutur Dani.
Dani berpendapat, jika penolakan itu seharusnya menjadikan introspeksi bagi Devi. “Sah toh ketika seorang Bapak belum mau menemui. Seharusnya yang bersangkutan introspeksi diri,” kata Dani.
Sosok (Gray) Devi Lelyana Dewi
Sekedar diketahui, Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi merupakan putri kedua Raja Keraton Solo saat ini, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII atau PB XIII.
GRAy Devi Lelyana merupakan anak PB XIII dari pernikahan dengan istri pertama, Nuk Kusumaningdyah atau Kanjeng Ratu Ayu (KRAy) Endang Kusumaningdyah. Tapi keduanya sudah bercerai.
Ia menjadi salah satu korban bentrokan di Keraton Solo, Jawa Tengah, yang terjadi pada Jumat malam (23/12).
Diketahui bersama Sri Susuhunan Pakubuwono XIII atau PB XIII tiga kali menikah. Istri pertamanya Nuk Kusumaningdyah, istri keduanya Winari Sri Haryani, tapi, ia sudah bercerai dengan istri pertama dan keduanya. Sedangkan, istri ketiganya Kanjeng Ratu Ayu Asih Winarni yang menjadi permaisuri.
Dari pernikahannya dengan tiga istri itu, PB XIII punya tujuh orang anak.
Terdiri dua putra yakni Suryo Suharto dan GRM Suryo Aryo Mustiko. Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram sebagai putra mahkota.
Adapun lima putrinya yakni Rumbai Kusuma Dewayani, Devi Lelyana Dewi, Ratih Widyasari, Sugih Oceani dan Putri Purnaningrum.
GRAy Devi Lelyana lahir pada 9 April 1974 atau saat ini berusia 48 tahun. Tak banyak informasi yang didapat mengenai kehidupan pribadinya.
Namun, dari akun instagramnya, @graydevi, ia merupakan ibu dari dua anak, laki-laki dan perempuan.
Di bio Instagramnya, ia menuliskan tiga lokasi yang selama ini di tinggali yakni Bali, Surakarta dan Jakarta.
Pada 29 Juni 2022, GRAy Devi Lelyana Dewi sempat menjadi objek pemberitaan saat dirinya kesulitan untuk bertemu PB XIII ayahnya di Keraton Solo.
GRAy Devi Lelyana Dewi tidak diperkenankan masuk ke dalam Keraton Solo oleh abdi dalem. Saat itu, GRAy Devi Lelyana Dewi hendak menjenguk ayahnya. (*/Lik/Red Slo)