JAKARTA, INFODESANEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan data terbaru korban robohnya tembok MTSN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Terdapat tiga orang korban meninggal dunia, dan tiga orang luka-luka.
“Yang luka-luka sudah bisa dipulangkan. Namun ada satu orang atas nama Adisya mengalami patah tulang lengan kiri bawah, hanya diwajibkan kontrol,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan resminya, Kamis (6/10/2022).
Sebelumnya, Isnawa menjelaskan kronologi robohnya tembok MTSN 19 Pondok Labu. Diketahui, Peristiwa robohnya tembok MTSN 19 ini terjadi pukul 14.50 WIB.
“Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh, karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang ada,” kata dia.
“Posisi sekolahnya di dataran rendah, di sekitarnya ada saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah ada aliran sungai,” lanjutnya.
Berikut adalah update data-data korban hingga pukul 19:00 WIB:
Meninggal Dunia
1. Nama: Dicka Safa Ghifari
Usia: 13 Tahun (17 Des 2008)
Jenis kelamin: Laki-laki
Status: Meninggal dunia
Direncanakan akan dimakamkan di TPU Johar.
2. Nama: Muh. Adnan Efendi
Usia: 13 Tahun (11 Mei 2009)
Jenis kelamin: Laki-laki
Status: Meninggal dunia
Direncanakan akan dimakamkan di TPU Cilandak.
3. Nama: Dendis Al Latif
Nama: Dendis Al Latif
Usia: 13 Tahun (15 Des 2008)
Jenis kelamin: Laki-laki
Status: Meninggal dunia
Direncanakan akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang.
Korban Luka-Luka
1. Nama: Adisya Daffa Allutfi
Usia: 13 Tahun (26 Mei 2009)
Jenis kelamin: Laki-laki
Status: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih).
2. Nama: Nabila Ika Fatimah
Usia:15 Tahun (8 Ags 2007)
Jenis kelamin: Perempuan
Status: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih).
3. Nama: Nirjirah Desnauli
Usia: 14 Tahun (1 Des 2007)
Jenis kelamin: Perempuan
Korban: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih).
Isnawa Adji ikut berkunjung ke Rumah Sakit (RS) Prikasih, Jakarta Selatan untuk menjenguk korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka.
Selain itu, BPBD DKI juga berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan unsur dari Kanwil Kemenag Jaksel, Polres Jaksel, Pihak Kelurahan dan Keluarga Korban mengenai penanganan pemakaman korban.
Adapun untuk proses pemakaman semua korban meninggal sudah ditangani oleh pihak Kanwil Kemenag Jaksel.
Sedangkan personel gabungan yang terdiri dari TRC BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas SDA, Tagana Dinsos, Basarnas, TNI/POLRI mulai berhasil menguras air dan hanya tersisa sekitar 10-20cm.
“Hal ini akan memudahkan petugas untuk melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan tembok. Adapun aliran listrik yang berada di sekitar kawasan sekolah sudah dipadamkan oleh PLN,” terang dia.***