SOLO – INFODESANEWS, Menghasilkan lulusan berkualitas yang mengakomodasi aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik merupakan harapan semua pihak, baik orang tua peserta didik, lembaga maupun pengguna lulusan. Sejumlah input, proses telah ditempuh dan model peningkatan lulusan berkarakter telah banyak diterapkan, ada yang berhasil dan ada yang belum berhasil secara maksimal sesuai dengan harapan lembaga penyelenggara.
Pendidikan karakter telah dimulai sejak dalam kandungan,hingga seumur hidup, artinya menghasilkan putra-putri generasi penerus yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter telah dilakukan sejak dalam kandungan hingga ajal menjemput. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya insan yang berkarakter, berbudi pekerti luhur dan cerdas yang tidak hanya membangun badannya (fisiknya) tetapi juga membangun jiwanya (mentalnya) yang berakhlaq mulia.
Karakter sebagai suatu moral excellence atau akhlak dibangun di atas berbagai virtues yang pada gilirannya memiliki makna ketika dilandasi atas nilai-nilai yang berlaku dalam budaya (bangsa). Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki warga Negara Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan karakter bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilai-nilai mendasari suatu kebijakan sehingga menjadi suatu kepribadian diri warga negara (Depdiknas, 2010).
Pembukaan dan penutupan kegiatan dihadiri, Wakil Direktur Sekolah Vokasi UMS, Ir. Amin Sulistyanto. ST. MT. MSi, serta Staf Bursa Kerja Khusus, Ustman Birrul Walidain. ST; bahwa bintalsik merupakan akronim dari bimbingan mental dan fisik, metode ini diberikan pada peserta didik yang menekankan pada bimbingan mental dan fisik. Perlakuan bimbingan dengan metode semi militer, hal ini bertujuan melatih karakter-karakter unggul yang meliputi: a) disiplin; b) kejujuran; c) kuat fisik; d) memiliki perilaku yang mulia; e) memiliki skill yang unggul; f) memiliki rasa tanggungjawab, dan; g) jiwa korsa, jelas Wakil Direktur Sekolah Vokasi UMS.
Kegiatan Bina Mental Fisik di Sekolah Vokasi Universitas Muhamamdiyah Surakarta, dilaksanakan selama 4 hari, di Kostrad Brigif 413. Kegiatan diikuti sekitar 95 mahasiswa Vokasi Bidang mekanik Alat berat dan Operator Alat berat. Secara terpisah Direktur Sekolah Vokasi UMS. Dr. Ir. Suranto. ST. MM. MSi menyampaikan bahwa kegiatan Bintalsik bagi mahasiswa Vokasi UMS wajib diikuti, sebelum mengikuti pembelajaran dikelas dan tempat workshop maupun magang di DUDI. Hal ini sangat membantu dalam pembentukan karakter yang disiplin, tanggungjawab dan berjiwa korsa. Diharapkan saat mengikuti pembelajaran hingga lulus dapat menerapkan jiwa korsa dan disiplin, tanggungjawab dengan baik. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat menyenangkan, bahkan jika perlu ditambah lagi waktunya” kata mahasiswa mekanik alat berat vokasi UMS, yang tidak mau disebutkan namanya. (Anto/H/red slo)).