SOLO, INFODESANEWS | Beragam penutup kepala khas pelengkap busana yang dalam tradisi Jawa disebut “blangkon”, mulai hari ini dipamerkan kepada khalayak dalam “Blangkon Fest” atau Festival Blangkon selama 3 hari, Jumat – Minggu (9-11/9/2022), di pelataran rumah dinas Wali Kota Solo “Loji Gandrung”.
Dalam festival yang diinisiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Solo dan baru pertama digelar pada 2022 ini, jumlah peserta baru sebanyak 80 perajin ikat kepala blangkon yang sebagian besar bermukim di Kampung Blangkon Potrojayan, Kecamatan Serengan, Solo.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Gembong Hadi Wibowo, menjelaskan kepada awak media, ikat kepala yang disebut blangkon sebenarnya busana tradisional yang tidak hanya dikenakan masyarakat Surakarta dan Yogyakarta.
Masyarakat di luar kedua daerah, seperti di Jawa Barat di antaranya Cirebon dan Bandung, di Jawa Timur seperti Madura dan Surabaya, di Bali, di Sumatera dan lain-lain, juga punya tradisi mengenakan ikat kepala semacam blangkon.
“Blangkon Fest pertama ini baru diikuti perajin blangkon di Kota Solo, yang dalam sejarah dalam membuat blangkon ada kaitan dengan keraton. Pokdarwis Kota Solo ingin mengenalkan blangkon untuk daya tarik wisata. Pada festival mendatang, kita akan mencoba melibatkan para perajin penutup kepala tradisional itu dari daerah lain,” ujar Gembong. (dra/red slo)