Kronologi Dan Fakta Truk Pertamina Kecelakaan Di Cibubur

PERISTIWA156 Dilihat
banner 728x90

JAKARTA, INFODESANEWS – Kecelakaan di Cibubur terjadi melibatkan truk Pertamina dan sejumlah motor serta mobil pada Senin (18/7/2022).

Kecelakaan di Cibubur bermula ketika truk Pertamina diduga menabrak sejumlah pengendara motor dan mobil saat berada di jalan menurun menjelang lampu lalu lintas Cibubur CBD.

Berdasarkan pantauan di lokasi, truk Pertamina sudah berhenti di sisi jalan usai kecelakaan di Cibubur terjadi. Sejumlah sepeda motor tergeletak dalam kondisi rusak di kolong dan di sekitar truk itu.

Terlihat sejumlah pengendara yang menjadi korban, mengalami luka berat. Satu per satu korban dievakuasi petugas dari lokasi kejadian menggunakan ambulans.

Belum diketahui secara pasti kronologi maupun penyebab kecelakaan yang menewaskan sejumlah pemotor tersebut.

Kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya bersama Ditgakkum Korlantas Polri.

Tabrak kendaraan lain di jalan menurun

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan bahwa dari hasil penyelidikan awal, kejadian bermula saat truk Pertamina berjalan dari arah Jalan Alternatif Cibubur mengarah Cileungsi.

Sesampainya di dekat lampu lalu lintas Cibubur CBD, kendaraan bermuatan BBM itu diduga menabrak kendaraan lain karena kontur jalan yang menurun.

“Struktur jalan menurun sepanjang 150-200 meter, di ujung ada lampu merah. Di situ saat lampu merah berhenti, kendaraan mendorong dari belakang,” ujar Latif di lokasi kejadian.

Namun, Latif belum dapat memastikan penyebab truk Pertamina tersebut meluncur di turunan, hingga menabrak sejumlah kendaraan lain di lokasi.

Dia juga enggan menyimpulkan apakah truk Pertamina tersebut mengalami kendala di bagian pengeraman saat melintas di jalan tersebut.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Mayat Pria Tanpa Identitas Terbungkus Plastik Ditemukan Warga Dalam Kubangan

“Ini akan kami dalami,” tegas Latif.

Jumlah korban meninggal dunia

Berdasarkan data yang dimiliki Latif Usman, terdapat 11 orang yang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan maut tersebut.

“Data dari lapangan yang kami peroleh ada 11 orang meninggal dunia,” ungkap Latif.

Para korban jiwa maupun luka kemudian dievakuasi petugas dari lokasi kejadian ke rumah sakit. Sebagian besar di antaranya di bawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepolisian di lapangan masih terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terkait jumlah pasti korban jiwa dan luka dalam kecelakaan itu.

“Tapi kami cari update terus, sambil kami koordinasi dengan pihak rumah sakit karena ini masih berkembang terus,” kata Latif.

Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Brigadir Jenderal Aan Suhanan menyampaikan data jumlah korban yang berbeda dengan pernyataan Latif.

Saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Aan mengatakan bahwa ada 10 korban meninggal dunia dan lima orang luka-luka dalam kecelakaan itu.

“Korban meninggal dunia ada 10. Ini sementara 10. Ada sembilan di RS Polri Kramat Jati dan satu di Permata Cibubur. Korban luka ada lima,” ujar Aan, di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Aan menambahkan, lima korban lain menderita luka ringan. “Rata-rata luka ringan. Mudah-mudahan cepat sembuh,” kata Aan.

Dua korban Anggota TNI AL dan Istrinya

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Julius Widjojono mengatakan, salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan truk Pertamina itu adalah anggota TNI AL.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Motor Modifikasi Jadi Andalan Satgas TMMD Kodim Ngawi

Korban tersebut bernama Suparno, anggota TNI AL berpangkat pembantu letnan dua atau Pelda yang bertugas sebagai Staf Personel Angkatan Laut (Spersal) Mabes TNI AL.

“Korban di antaranya ada anggota TNI dari Mabes AL. Atas nama Pelda Mar. Suparno, jabatan Spersal Mabesal,” ujar Julius saat dikonfirmasi .

Menurut Julius, pada saat kejadian Suparno sedang dalam perjalanan pulang dinas bersama sang Istri. Keduanya pun dinyatakan meninggal dunia dalam insiden kecelakaan itu.

“Pelda Suparno dalam perjalanan pulang kantor bersama istrinya,” kata Julius.

Tak ada bekas mengerem

Walaupun belum dapat menyimpulkan dugaan penyebab kecelakaan tersebut, penyidik menemukan fakta bahwa tidak ada bekas pengereman di lokasi kejadian.

“Kalau kami cek di lapangan belum ada bekas rem,” kata Latif kepada wartawan.

Untuk itu, kata Latif, kepolisian akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan wilayah Bekasi untuk memeriksa kelaikan jalan truk, khususnya terkait dengan fungsi pengereman.

“Ini akan kami dalami daripada pemberitaan sumir. Kami lihat nanti soal fungsi rem, juga kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan,” kata Latif.

Sementara itu, tangki truk berisi BBM tersebut tidak mengalami kebocoran usai kecelakaan.

Muatan BBM di tangki kendaraan tersebut sudah dipindahkan dan dievakuasi dari lokasi kecelakaan.

Selain itu, petugas Dinas Kebakaran wilayah Kota Bekasi juga disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

“Tapi kami mengantisipasi banyaknya masyarakat, seperti jangan ada yang merokok,” pungkas Latif.***Myd.

banner 728x90