Bamsoet Terima Rektor UPN Veteran Jatim

NASIONAL2 Dilihat
banner 728x90

JAKARTA, INFODESANEWS – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo diminta untuk menjadi dosen di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur. Mengajar materi kuliah seputar ekonomi dan kewirausahaan untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sekaligus secara berkala memberikan kuliah umum Kebangsaan seputar bela negara untuk seluruh mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur. Membahas tentang jiwa semangat nIlai-nilai perjuangan 1945 yang didalamnya juga memuat materi vaksinasi ideologi berupa Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Selain di UPN Veteran Jawa Timur, Bamsoet juga telah dipercaya menjadi dosen tetap dengan perjanjian di kampus Universitas Terbuka. Mengajar dua mata kuliah, Kebijakan Bisnis, dan Pengantar Bisnis. Kepercayaan menjadi dosen yang mengajar seputar ekonomi dan kewirausahaan di dua kampus negeri tersebut, UPN Veteran Jawa Timur dan Universitas Terbuka, tidak lepas dari latar belakang dirinya sebagai pengusaha. Sehingga bisa memberikan pemahaman seputar dunia ekonomi nasional dan global, bukan hanya dari sisi teori melainkan juga dari sisi praktik. Tak hanya dari sisi idealita, melainkan juga dari sisi realita.

“Sebuah kehormatan bisa bergabung dalam keluarga besar UPN Veteran Jawa Timur. Mempersiapkan lahirnya para wirausaha yang tidak hanya cerdas secara keilmuan dan praktik ekonomi, melainkan juga memiliki semangat nasionalisme bela negara yang tinggi. Mengingat saat ini dunia semakin terbuka, transparan, dan menjadi satu, the borderless world. Untuk menguatkan kedaulatan bangsa agar tetap berdiri tegak, harus didukung entrepreneurs yang tangguh, yang mendahulukan kepentingan bangsanya diatas kepentingan apapun,” ujar Bamsoet usai menerima jajaran rektorat UPN Veteran Jawa Timur, di Jakarta, Rabu (22/6/22).

BACA SELENGKAPNYA :  Bukti Kepedulian ke Petani: Bupati Lutra Serahkan Alsintan

Turut hadir antara lain, Rektor UPN Veteran Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, dan Wakil Rektor I UPN Veteran Jawa Timur Dr. Ir. Sukenda. Hadir pula Kepala Pelatihan DPP Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Mayjen TNI (purn) Nono Sukarno.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, kewirausahaan menawarkan potensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi dengan terciptanya lapangan pekerjaan. Namun sayangnya, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2020 rasio tingkat kewirausahaan (UMKM) terhadap jumlah penduduk di Indonesia saat ini masih belum optimal, baru mencapai 3,5 persen. Masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura 8,7 persen dan Malaysia 5 persen.

BACA SELENGKAPNYA :  Dirlantas Polda Riau Ungkap Angka Pelanggaran dan Laka Lantas Menurun 50%

“Tingkat kewirausahaan yang rendah di suatu negara berkontribusi pada kurangnya lapangan pekerjaan dan peningkatan jumlah pengangguran. Mayoritas pengangguran di Indonesia terjadi dikalangan lulusan SMA/SMK dan sarjana. Data Badan Pusat Statistik pada tahun 2019 menunjukkan pengangguran dari lulusan perguruan tinggi mencapai 5,8 persen. Bahkan
pengangguran terdidik dari tahun ke tahun semakin meningkat dan mendominasi, hal tersebut perlu segera dicarikan solusi,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, dari berbagai hasil penelitian menunjukkan lulusan perguruan tinggi lebih banyak sebagai pencari kerja, tidak menciptakan lapangan pekerjaan. Hal tersebut juga disebabkan banyak perguruan tinggi lebih menyiapkan mahasiswanya untuk cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan membuat lapangan pekerjaan.

“Pola pikir mahasiswa yang beranggapan bahwa sebagai lulusan perguruan tinggi harus mendapat pekerjaan dengan gaji yang tinggi harus diubah. Begitu juga dengan para orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pekerja di perusahaan ternama atau sebagai pegawai negeri sipil masih cukup mendominasi. Sebagai lulusan perguruan tinggi harusnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang didapatkan,” tegas Bamsoet. (@Gus)

banner 728x90