LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS –Paluma Nusantara yang bekerja sama dengan ASB,BMZ Jerman dalam rangka pelaksanaan program membangun ketangguhan Di Indonesia, memadukan inklusi dan managemen resiko dalam pembengunana perdesaan.
Paluma memiliki program tangguh siap yang mengintegrasikan tiga hal diantaranya, menajemen risiko, inklusi, dan pengembangan ekonomi lokal itu bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa PMD Lampung Selatan melakukan pembinaan terhadap 30 pengelola BUMDes dari 266 BUMDes yang tersebar di 17 Kecamatan wilayah Lampung Selatan.
Pembinaan yang dipusatkan di Aula Kantor Dinas PMD Lampung Selatan itu dihadiri Kepala Dinas PMD Lampung Selatan yang diwakili Sekertarisnya Risko Ramadhinata, Expert bidang livelihood Paluma Nusantara, Umi Azizah dan Lurah Desa Panggungharjo Sewon Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Jogjakarta, Wahyudi Anggoro Hadi sebagai narasumber.
Sekertaris Dinas PMD Lampung Selatan, Risko Ramadhinata mengatakan Sebanyak 30 peserta Badan Usaha Milik Desa (BumDes) diberi pelatihan dan pembinaan pengelolaan badan usaha dengan memanfaatkan sumberdaya di desanya. Sehingga mampu menjadi wadah pengembangan perekonomian desa.
“Pelatihan dan pembinaan ini diberikan kepada pengurus Bumdes, agar dapat meningkatkan keterampilan mengelola potensi di desa,” kata dia (Rabu (25/5/2022)
Ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada narasumber dan LSM Paluma Nusantara yang telah memberikan pembinaan. Paling tidak dengan adanya kegiatan ini, kedepannya pengurus Bumdes di Kabupaten Lampung Selatan semakin berpengalaman mengembangkan usaha.
“Intinya, melalui pembinaan ini, kami berharap kemampuan seluruh pengelola Bumdes meningkat. Sehingga dana desa yang digelontorkan Pemerintah Pusat bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya
Sementara itu Kepala Desa Talang Way Sulan, Dawud menyambut baik adanya pembinaan terhadap pengelola BUMDes.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini pengelola BUMDes di Desa kami dapat dapat menjadikan revrensi untuk dijadikan bahan acuan meningkatkan penghasilan BUMDes.” kata Dawud usai mengikuti pembinaan. (Red)