800 Personel TNI/Polri Kawal Kunjungan Mufidah Kalla

INFODESA204 Dilihat

SAMARINDA- INFODESANEWS – Kunjungan Istri Wakil Presiden Mufidah Kalla dijadwalkan akan tiba di Tarakan sekira pukul 09.00 Wita, pagi ini. Semua kunjungan Presiden, Wakil Presiden beserta tamu negara setingkat negara atau Very Very Important Person (VVIP) menjadi domain TNI. Namun, proses pengamanannya nanti, TNI tidak bekerja sendiri, melainkan bersinergitas dengan Polri, Rabu (23/1/2019).

Dalam pelaksanaannya, ring satu pengamanan oleh TNI dengan domain Paspampres, kemudian TNI di ring dua dan Polri di ring tiga. Rangkaian kegiatan Mufidah Kalla di Tarakan nanti, Pangdam VI Mulawarman, Mayjend TNI Subiyanto sebagai Pangkoops dan Wapangkoops adalah Kapolda Kaltara, Brigjen Pol Indrajit.

Kemudian, Danrem 091 ASN Brigjen TNI Widi Prasetijono sebagai Satgas Pengamanan Wilayah dan Wakapolda Kaltara Kombes Pol Zainal Arifin Paliwang sebagai Wakil Satgas Pengamanan Wilayah. Paspampres sendiri sudah tiba di Tarakan sejak beberapa hari lalu, melakukan pengecekan kelengkapan dan kesiapan panitia dengan protokol kenegaraan.

Sekitar 800 anggota TNI dan Polri yang akan turun mengamankan jalannya kegiatan, disiagakan juga di sepanjang jalan yang akan dilalui rombongan Mufidah Kalla. Selain itu, Istri Wakil Presiden ini akan menggunakan mobil kenegaraan yang sudah tiba kemarin dan dijadwalkan akan kembali ke Jakarta sore hari ini.

“Rencananya, Ibu Mufidah akan berada di dua tempat, Hotel Tarakan Plaza dan di Balai Adat. Sesuai rangkaian kegiatan, standar operasional prosedur (SOP) ada yang harus diikuti,” ujar Danrem 091 ASN Brigjen TNI Widi Prasetijono.

Alurnya nanti, kata Danrem di objek tempat kegiatan harus disterilkan lima jam sebelum kegiatan berlangsung. Sterilisasi, setelah semua objek diperiksa dan tidak ada alat atau hal yang mengganggu kegiatan, juga memastikan tidak ada unsur politik, karena merupakan kegiatan negara.

Setelah disterilkan, tamu yang diundang datang dan masuk satu per satu, untuk menjamin semua kegiatan benar-benar terkoordinasi dan teramankan dengan baik.

“Sehingga, tidak ada celah yang digunakan untuk tindakan yang mungkin kurang pas,” katanya.

Semua tamu yang akan masuk nanti, harus melalui pintu yang sudah disiapkan dan dilakukan pemeriksaan badan. Tidak diizinkan membawa instrumen yang dikhawatirkan mengganggu kelancaran dari kegiatan kenegaraan ini.

“Tamu yang masuk ada pass khusus, termasuk media yang akan meliput. Tetapi, jangan membuat kekhawatiran, ini hanya legalisir bahwa tamu yang masuk sudah dicek dan tidak ada masalah,” pungkasnya.***Murdi

Berita Terkait

Baca Juga