5 Dalang Wayang Kulit, Sambut Hut Kabupaten Semarang 497

LIFESTYLE306 Dilihat
banner 728x90
Ungaran, Infodesanews.com – Dalam rangkaian HUT Kabupaten Semarang ke 497, digelar pentas wayang kulit di Alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, kabupaten Semarang, Sabtu (17/3) malam. Wayang kulit tersebut menyuguhkan lima dalang kondang Kabupaten Semarang sekaligus.
Kelima dalang tersebut masing-masing dalang bocah Athan Allan Dharmasaputra dari Bergas, dalang remaja Ridho (Tengaran), dan tiga dalang sepuh yaitu Ki Harsono Baruklinting (Banyubiru),  Ki Jaryono (Karangjati), dan  Ki Sudomo. Dalam pentas wayang ini, hadir Bupati Semarang H Mundjirin beserta para pejabat Pemkab Semarang.
Susilo,  warga Ambarawa, penghoby wayang kulit, menyatakan, bahwa pentas wayang seperti ini layak untuk digelar secara rutin di Kabupaten Semarang. Dan dapat mementaskan dalang asli dari kabupaten ini, yang tentunya tidak kalah dengan dalang-dalang lain di luar Kabupaten Semarang.
“Pentas wayang kulit ini perlu diagendakan secara rutin. Selain menonjolkan dalang asli Kabupaten Semarang, pentas wayang ini dinilainya merupakan salah satu cara nguri-uri budaya Jawa” kata Susilo, saat menyaksikan pentas wayang di alun-alun Tambakboyo, Ambarawa.
Sementara warga laen, Ambarwati, mengutarakan, bahwa dengan mementaskan dalang bocah, paling tidak akan memicu anak-anak untuk memulai mencintai budaya Jawa, khususnya wayang kulit.
Menurutnya, dalang bocah yang tampil yaitu Athan Allan Dharmasaputra, pelajar SD negeri di Salatiga yang merupakan dalang bocah yang sering menuai prestasi khususnya di kalangan anak-anak.
Ditambahkan Ambarwati, pihaknya sangat apresiasi dengan panitia, yang ikut peduli akan nguri-uri budaya Jawa khususnya perwayangan ini. Apalagi, ikut pula dipentaskan dalang bocah.
“Harapan kami, pentas wayang seperti ini, mungkin dapat dipentaskan beberapa dalang bocah dan ini dinilai akan memacu anak-anak ataupun remaja untuk mulai mencintai wayang,” pungkasnya. (ndi).
banner 728x90
BACA KONTEN LAINNYA ---->
Karinding jadi Icon Desa Wisata Rancabungur