Lansia Posbindu Puskesmas Jonggol ikuti Lomba Senam HLUN ke – 22

INFODESA3 Dilihat
banner 728x90

Bogor, Infodesanews.com – Dengan tema “lansia sejahtera, masyarakat bahagia” lansia sehat mandiri diwujudkan dari keluarga sehat.Lansia Sehat Mandiri diwujudkan dari Keluarga Sehat. Melalui tema ini diharapkan bangkit kembali pesan-pesan kesehatan bahwa sehat itu dimulai dari keluarga; sehat harus dijaga dengan menerapkan perilaku hidup sehat; dan berpartisipasi aktif dalam jaminan kesehatan nasional. Sehingga nantinya, akan terbangun keluarga yang sadar akan kesehatan dan terwujud Lansia yang sehat, mandiri dan produktif.

Dinas kesehatan melalui Pusat Kesehatan Maayarakat (PUSKESMAS) Mengadakan Lomba Senam Lansia dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Lansia (HLUN) Ke 22.

Sebelum acara lomba senam lansia acara tersebut diisi dengan kosidah lansia dan tari jaipong an dari PAUD Pelita dan Dari sanggar tari jonggol sebagai bentuk melestarikan seni budaya jawa barat,dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Dari pantauan awak media, turut hadir dalam kesempatan itu,Perwakilan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor H.Dikdik,Kepala Puskesmas Jonggol dr. Suparno Selaku Panitia Acara, Camat Jonggol H.Beben Suhendar,SH.MM, Kepala Desa Jonggol H.Elam, dr.Adi Nurydin sebagai koordinator lapangan, Tim Instruktur Senam, Utusan dari berbagai Puskesmas Dari Enam (6) Kecamatan Wilayah Kabupaten Bogor Timur Meliputi Kecamatan Kelapanunggal,Cilengsi,Jonggol,Cariu,Tanjun Sari,Suka Makmur,serta peserta lomba Senam Lansia dari berbagai binaan Puskesmas Se-Kabupaten Kabupaten Bogor Tmur di Halaman Alun-alun Jonggol, Senin (02/07).

Hari ulang tahun lansia yang ke 22 untuk wilayah jonggol dari tiga belas 13 puskesmas yang ada dibogor timur,dari satu puskesmas mengirim satu (1) tim terdiri dari sepuluh (10) orang,dan satu (1) tim cerdas cermat untuk lansia juga,untuk cerdas cermatbertempat dilantai II Kecamatan.ungkap dr.Suparno

dr. Suparno menjelaskan Tujuannya untuk memperingati hari ulang tahun lansia,bahwa kita semua baik dari teman-teman pers nanti akan jadi lansia juga,itu juga kan sebagai penghormatan kepada orang tua kita,karena orang orang tua kita juga lansia,mudah-mudan mereka umurnya bertambah mejadi lansia yang sehat, imbuhnya.

Sambungnya, harapan kedepannya juga mudah-mudahan lansia di kabupaten bogor tidak cuma hanya perempuannya saja,mungin teman-teman bisa lihat bahwa yang hadir peserta peeempuan,mudah-mudahan laki-lakinya juga hadir.

BACA SELENGKAPNYA :  Intruksi Pusat,Satres Narkoba Polres Blora Tes Urin Petugas Lapas Blora

Lomba senam lansia  diikuti dari 13 puskesmas dari korwil bogor timur.Jonggol, Cilengsi, Kelapanunggal, Sukanegara, Balekambang, Cilengsi, Bojong, Gandoang, Pasir Angin Cilengsi, Sukamakmur, Suadamai, Cariu, Karya Mekar,Tanjungsari. Diacara lomba senam lansia tersebut yang meraih juara satu dari puskesmas Tanjung sari, Puakesmas Juara II, Dan Juara III Dari Puskesmas Cilengsi, Sedangkan yang meraih juara pavorit dari Puakesmas Karya Mekar.

Sesuai dengan sub tema  “lansia sejahtera ,masyarakat bahagia”lqnsia sehat mandiri diwujudkan dari keluarga sehat”

menandakan bahwa keluarga merupakan unsur penting bagi bangsa dan negara. Generasi yang berkualitas untuk meraih bonus demografi pada tahun 2010-2035 tidak mungkin terwujud, jika : saat janin di dalam kandungan asupan gizi ibu rendah; ketika asupan gizi balita tidak seimbang; selama usia sekolah mengalami kesulitan dalam belajar dan berprestasi; pada usia produktif kesulitan mendapatkan karir yang optimal karena kualitas hidup rendah dan terkena penyakit tidak menular akibat gaya hidup tidak sehat; serta ketika memasuki usia tua, terkena penyakit degeneratif.

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2016, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 22,4 juta jiwa atau 8,69% dari jumlah penduduk. Sementara menurut proyeksi BPS tahun 2015, pada tahun 2018 jumlah Lansia diperkirakan mencapai 9,3% atau 24,7 juta jiwa. Dengan jumlah Lansia yang semakin besar, menjadi tantangan bagi kita semua agar dapat mempersiapkan Lansia yang sehat dan mandiri sehingga nantinya tidak menjadi beban bagi masyarakat maupun negara, dan justru menjadi asset sumber daya manusia yang potensial.

”Saat ini, Indonesia menghadapi masalah kesehatan triple burden, yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular dan muncul kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi. Pada kelompok Lansia, Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan penyakit terbanyak pada Lansia adalah hipertensi (57,6%), selebihnya adalah arthritis, stroke dan beberapa penyakit lain,” kata Menkes Nila F. Moeloek saat membuka Seminar Nasional Kesehatan Lanjut Usia, di Griya Agung, Palembang (9/5).

BACA SELENGKAPNYA :  Desa Plajan Ditetapkan Kampung Pancasila

Menkes menegaskan bahwa penanganan kasus penyakit tersebut tidak mudah karena penyakit pada Lansia umumnya merupakan penyakit degeneratif, kronis, dan multidiagnosis. Dengan demikian, penanganannya membutuhkan waktu dan biaya tinggi, yang akan menjadi beban bagi masyarakat dan pemerintah termasuk bagi Program Jaminan Kesehatan Nasional. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan Lansia hendaknya lebih mengutamakan promotif dan preventif dengan dukungan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas di fasilitas-fasilitas kesehatan.

Sampai tahun 2017 terdapat 14 rumah sakit rujukan Pemerintah di 12 provinsi yang telah memiliki pelayanan geriatri dengan tim terpadu. Demikian pula dengan Puskesmas, ada 3.645 Puskesmas (37%) yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang Santun Lansia, serta sudah mempunyai 80.353 Posyandu Lansia/Posbindu.

Peringatan HLUN ke 23 ini tentu merupakan momen untuk lebih menguatkan komitmen, meningkatkan semangat kita semua, untuk lebih memberi makna pada masyarakat akan pentingnya kesehatan. Oleh karenanya, sejalan dengan sub tema HLUN bidang kesehatan tahun 2018, Menkes meminta perhatian beberapa hal: (1) Pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur penopang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, untuk itu orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspekaspek promotif dan preventif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitatif; (2) Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat harus dimulai dari keluarga. Untuk mewujudkan Lansia sehat dan mandiri dapat dicapai melalui keluarga yang sehat; (3) Diperlukan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor, akademisi, kepala daerah, pelaku usaha, organisasi masyarakat, dalam membangun pemahaman publik akan pentingnya hidup sehat, serta menjalankan perilaku hidup sehat, dan (4) Kita perlu lebih menggiatkan dalam penyiapan lintas generasi sesuai dengan tugas masing-masing sehingga terwujud Lansia sehat dan mandiri melalui keluarga sehat. Dilansir dari http://www.depkes.go.id/article/view/18050900001/lansia-sejahtera-masyarakat-bahagia-.html (Awan/Sena).(Sr)

banner 728x90