PATI, INFODESANEWS – Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di seluruh Indonesia, tak terkecuali Provinsi Jawa Tengah. Sebanyak 15.000 rumah tangga tidak mampu mendapat bantuan sambungan listrik gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dari jumlah tersebut sebanyak 708 sambungan rumah tangga berasal dari Kabupaten Pati yang tersebar di 10 Kecamatan.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Pengawas Obyek Vital Nasional, Yurod Saleh menyampaikan, dalam peresmian dan penyalaan pertama program BPBL Provinsi Jawa Tengah di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Sabtu (14/09/2023).
“Rencana penerima BPBL Kabupaten Pati pada tahun ini sebanyak 708 rumah tangga yang tersebar di 10 Kecamatan, sampai dengan tanggal 5 Oktober 2023, telah menyala sebanyak 650 sambungan rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan,” ucap Yurod dalam sambutan peresmian tersebut.
Yurid menambahkan, selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.
Program BPBL ini tentu dapat menambah jumlah pelanggan PLN dan diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan.
“Sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya, karena seperti yang kita ketahui, listrik selain bermanfaat namun juga berbahaya,” terangnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Marwan Jafar menyampaikan, program BPBL ini telah dirintis sepuluh tahun yang lalu dan menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk melistriki secara nasional.
Lanjut Marwan, bahwa program BPBL layak dikedepankan dan layak menjadi program strategis nasional. Ia menyampaikan apabila program ini sudah menjadi program strategis nasional, maka semua stakeholders pasti akan turut membantu.
“Saya mendorong dan berjuang untuk program ini. Program BPBL ini adalah bagian dari proses kita untuk memerjuangkan bangsa dan negara melalui Indonesia terang,” ujar Marwan.
Senanda Pj. Bupati Pati yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Tulus Budiharjo, mengatakan berterimakasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan pasang baru listrik di Kabupaten Pati. Ia menyampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Pati menyambut baik program bantuan ini.
“Listrik merupakan kebutuhan dasar, dengan adanya listrik anak-anak dapat belajar, ada penerangan, dan ada usaha yang dapat dikerjakan pada malam hari,” ungkapnya.
Tulus menyampaikan, agar seluruh lapisan masyarakat dapat mempergunakan listrik dengan bijak dan berharap listrik akan berkelanjutan. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini masih banyak masyarakat yang masih menggunakan energi fosil, ia berharap tenaga fosil makin lama makin berkurang.
Vice President Priority Account Executive Swasta dan Bisnis PT PLN (Persero) Fauzi Arubusman menyampaikan bahwa Program BPBL merupakan upaya pemerintah untuk membantu pasang baru listrik gratis bagi rumah tangga belum berlistrik. Program ini juga salah satu dari sekian upaya pemerataan akses listrik ke seluruh nusantara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan memberikan bantuan pasang baru listrik 900 VA bagi Rumah Tangga (RT) miskin belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Program BPBL ini merupakan bukti nyata dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100% dimana saat ini rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia hingga semester I 2023 telah mencapai angka 99,70 %,” ujar Fauzi.
Penerima manfaat BPBL Saridah (70) yang tinggal di Desa Tegalharjo bercerita bahwa ia hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal dunia ketika Tim ESDM menyambangi rumahnya. Ia mengatakan selama ini Saridah menyalur listrik dari rumah adiknya yang tinggal bersebelahan.
Ia sangat senang disaat mempunyai lampu sendiri dan tidak menyalur lagi dari adiknya.
“Terima kasih kepada pemerintah, PLN dan Pak Marwan. Semoga bapak-bapak sekalian diberi kesehatan dan diberi kelancaran dalam tugasnya,” tuturnya.