Kadis Perindag Lampung Selatan, Sebut Lima Penyebab Naiknya Harga Telur

INFODESA134 Dilihat

Lampung Selatan Infodesanews.com – Pasca  Lebaran Idul Fitri 1439 H  2018 harga sejumlah kebutuhan pokok khususnya telur ayam dan Cabe di pasar tradisional Kecamatan Sidomulyo kabupaten Lampung Selatan, mengalami kenaikan yang signifikan.

 

Berdasarkan data yang didapat Infodesanew.cim , Kapala UPT Pasar Kecamatan sidomulyo, Agus Sahroni, mengatakan ,kenaikan harga-harga ini tercatat sejak tanggal (9/7)  yang sebelumnya harga Telur Rp. 25 ribu perkilo dan untuk saat ini menjadi Rp. 27 ribu, artinya ada kenaikan Rp. 2 ribu perkilonya,”kata Agus

 

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lampumg Selatan, Qori Nilwam menjelaskan ,Sejak awal Juli Kenaikan harga dari Rp 25 ribu perkilo kini menjadi Rp 27 ribu perkilo, atau rata-rata kenaikan Rp.2.000, perkilonya,

 

“Ada lima penyebab dengan kenaikan harga telur pasca lebaran, dimana biasanya harga telur turun ditahun sebelumnya,” jelas Qori kepada Infodesanews.com, melalui pesan  wathafapp nya, Sabtu (14/7)

 

Menurut Qori, lima penyebab naiknya harga-harga, terutama harga telur yang terjadi saat itu antara lain, pertama, kenaikkan harga pakan ayam petelur.

 

Kedua, pada Lebaran lalu, banyak ayam yang tak berproduksi lagi dan dijual sebagai ayam pedaging

 

Ketiga, Pasokan ayam Pullet yakni ayam umur 13 minggu, kosong, bahkan ada beberapa kandang yang sudah inden tiga bulan belum bisa mendapat pasokan,

Keempat, adannya kenaikkan BBM dan kelima, adanya serangan Virus H9N2, yang menurunkan produktivitas telur sampai 50%. “paparnya.

 

Bagian perekonomian dan Disnak dan Keswan sudah turun ke lapangan, belum bisa menurunkan harga tersebut, karena penyebabnya komplek, lintas sektoral dan melibatkan Pusat.

 

“Apa yang bisa dilakukan oleh Disperindag, “Bagian Perekonomian dan Disnak dan Keswan Lampung Selatan, adalah meminta masyarakat untuk mengurangi Konsumsi telur untuk kebututuhan rumah tangga dan menggantinya dengan sumber protein yang lain seperti Ikan dan tempe.”ujar Kadis Perindag Lampung Selatan, Qori Nilwan.

 

Marfuah (36) seorang pedagang sayur mayur di Pasar Tradisional Kecamatan Sidomulyo, mengatakan, saat ini memang semua harga-harga sayur mayur mengalmi kenaikan  seperti Cabe rawit sebelumnya Rp 40 ribu, saat ini Rp. 55 , harga Tomat sebelum nya Rp. 10 ribu saat ini jadi Rp.12 ribu,

 

“Bukan hanya itu aja yang mengalmi kenaikan, rata-rata harga sayuran mengalami kenaikan, “semua itu kan untuk mengimbagi karna naiknya harga Telur Ayam, yang tadinya hanya Rp. 25 ribu perkilo kini jadi Rp. 27 ribu perkilonya,”kata Marfuah, “Saya sebagai pedagang  sangat mengeluhkan dengan naiknya harga-harga kebutuhan sembako terlebih sayur mayur,

“Namun kami juga gak bisa berbuat apa apa menghadapi semua  ini, karna kami juga sudah mahal belinya itupun harus kami cari dari luar Kecamatan.”pungkas Fuah.   (SG/Slmt)

Berita Terkait

Baca Juga